Hot News

  • Home
  • Hot News
  • Berita Politik
  • Berita Unik
  • Tuesday, August 30, 2016

    Mengapa Pokemon Go Ditinggal Pemain? Ini Penjelasannya

    Mengapa Pokemon Go Ditinggal Pemain? Ini Penjelasannya

     
    QBANDAR | AGEN JUDI BANDARQ,POKER,DOMINO ONLINE INDONESIA

    QBandar -sejak pokemon Go dirilis pertama kali pada awal Juli 2016, gim (game) berbasis augmented reality (AR) ini langsung menjadi fenomena dunia dan tampil sebagai gim paling populer dan banyak diunduh.

    Satu bulan sejak Pokemon Go dirilis, banyak analis independen mengatakan kalau popularitas gim buatan Niantic Labs tersebut sudah merosot.


    Mengutip data dari Sensor Tower, SurveyMonkey, dan Apptopia via Bloomberg, Selasa (30/8/2016), pemain harian, unduhan, dan waktu yang dihabiskan bermain Pokemon Go tiap harinya pun semakin menurun.

    Menurut data yang disusun oleh Axiom Capital Management menyebutkan, kalau saat ini sudah lebih dari 15 juta pemain aktif harian Pokemon Go pensi (pensiun dini) mulai dari 17 Juli hingga 16 Agustus 2016.


    Apa yang menjadi penyebab Pokemon Go mulai banyak ditinggalkan pemainnya? Ada beberapa fakta menarik yang menjadi pertimbangan.


    1. Seleksi Alam 


    Hanya beberapa hari setelah Pokemon Go dirilis untuk pengguna di Australia, Selandia Baru, dan Amerika Serikat, gim ini langsung melejit dan menjadi gim paling populer sepanjang masa melampaui gim seperti Clash of Clans dan Clash Royale saat pertama kali dirilis.


    Bak pedang bermata dua, dengan hampir 50 juta pemain aktif tiap harinya, kepopuleran Pokemon Go pun terkikis oleh waktu. 


    Dalam tiga minggu peluncuran gim ini di toko aplikasi, seleksi alam pun sudah terjadi dimana terlihat jelas yang mana pemain setia dan pemain yang hanya ikut-ikutan.



     2 .Beberapa keputusan yang Niantic ambil untuk gim berbasis augmented reality (AR) ini pun menuai banyak tanggapan negatif pemain Pokemon Go.


    Tak ada solusi perihal fitur pelacak Pokemon yang lebih user friendly, membuat pemain Pokemon Go beralih ke aplikasi pelacak pihak ketiga seperti PokeVision, PokeWhere, dan lainnya.


    Namun, hal tersebut tak berlangsung lama. Beralasan tak ingin merusak pengalaman jelajah peta untuk mencari Pokemon, Niantic bersikeras menutup akses berbagai aplikasi pelacak pihak ketiga.


    3. Blokir Akun


    Menyambung keputusan menutup paksa aplikasi pelacak pihak ketiga, Niantic pun mulai memberlakukan blokir akun secara permanen bagi pemain Pokemon Go yang kedapatan menggunakan bot atau cara curang lainnya.


    Bila ditelaah dengan teliti dan menggabungkan ketiga hal di atas dan penurunan jumlah pemain yang tajam saat ini terlihat cukup masuk akal. Tak hanya dialami oleh Pokemon Go, gim-gim mobile lainnya pun juga mengalami penurunan pengguna tiap harinya.


    Apa pendapat kamu? Apakah masalah fitur pelacakan di Pokemon Go dan blokir permanen membuat kepopuleran Pokemon Go semakin menurun?

    jangan lupa mampir di QBandar | Agen Judi BandarQ,Poker,Domino Online Indonesia


    Bonus Cashback 0.5%
    Bonus Refferal 20%
    Minimal Deposit RP 25.000,-
    Fast Respon QBandar.Net


    No comments:

    Post a Comment